Rabu, 16 Januari 2013

Rihlah Kebahagiaan (1)

Malam yang dingin di Kota Wisata Batu.

Menjadi kunci kebaikan (miftaah lil khair) adalah cita2 setiap insan beriman. Akan tetapi, hal itu tidaklah semudah membalik telapak tangan bagi setiap orang, karena Allah memberikan hal tersebut kepada orang yang dicintaiNya.

Ada kebahagiaan tersendiri ketika saya "berhasil" menemukan seseorang yang memiliki sifat menjadi kunci kebaikan itu (saya menyangkanya demikian, berdasarkan zhahirnya, dan Allahlah yang mengetahui hakikatnya). Dia adalah teman yang sudah saya kenal sekitar 4 tahun yang lalu.


Masih muda. Baru menginjak usia 28 tahunan. Tapi kecerdasaan serta inovasi2 untuk mencari celah2 dakwah sangat saya kagumi. Hal yang sempat kami perbincangkan adalah tesis yang akan dia buat 1). Futuur dan Sebab2nya yang terjadi di Kalangan Salafy. I like this! Itulah yang saya ungkapkan kepadanya. Sambil menunggu makan malam dihidangkan, dia mengungkapkan pembagian manusia yang mengalami "hijrah". Dia membagi hijrah eksternal dan hijrah internal.
Hijrah eksternal contohnya adalah orang yang pindah dari nasrani menjadi Islam.
Adapun hijrah internal contohnya adalah seorang muslim bermadzhab Maliki menjadi Syafi'iyah misalnya, atau dari gerakan Islam yang satu ke yang lain. Kedua2nya baik eksternal maupun internal ghalibnya (umumnya) memiliki kesamaan sifat, yaitu ghirah (semangat) yang menggebu2 dibandingkan dengan seorang yang tidak "hijrah".
(maaf jika dalam kisah ini menyebut satu atau beberapa gerakan dakwah atau ormas tertentu)
Misal: orang yang dibesarkan di kalangan ormas Islam A, kemudian suatu ketika mengalami pencarian jati diri dan berpindah ke ormas Islam B, dia cenderung memiliki ghirah yang lebih di bandingkan orang yang dari kecil sampai tua di ormas B, bahkan misal dalam menyikapi ormas A (yang berseberangan dalam beberapa hal yang tidak prinsipil).
Saya langsung merenung beberapa lama, tak sadar mengangguk2kan kepala tanda menyetujui hal itu meskipun memang hal itu tidak terjadi pada semua orang.
Terkait dengan tesis yang akan dia teliti, saya mengusulkan kepadanya untuk juga menengok sebuah artikel yang cukup recommend untuk dijadikan salah satu rujukan, Beberapa Kesalahan yang sering dilakukan ikhwan-akhwat baru ngaji.

Salah satu pembicaraan yang serius kami lakukan adalah apakah memungkinkan lembaganya membangun kerja sama dengan lembaga kami. Dia juga membawakan beberapa buku buah tulisannya 2). Dia berharap bisa menjalin kerja sama dalam bentuk apapun dengan kami.

oya, sebelum saya mengakhiri tulisan ini, perlu saya sampaikan beliau sekarang merupakan seorang ustadz yang aktif mengajar di berbagai kajian ilmu di salah satu daerah di Jawa Timur. Semoga Allah menjaganya.







Malang, 5 Rabi'ul Awwal 1443 H
Abu Robi' al-Munaajy
--------------------

1) Dia dan istrinya kini tengah meniti pendidikan di S2 salah satu perguruan tinggi di Indonesia, dari keseluruhan peserta keduanya berasal dari background pendidikan umum (adapun selainnya berasal dari pondok pesantren dan S1 agama Islam)
2) berkaitan dengan tulisan beliau insyaAllah akan saya turunkan dalam artikel tersendiri. Perlu diketahui jumlah buku hasil tulisannya sudah melampaui 50 kutaib, baik bahasa Indonesia maupun Arab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar